Kuliah Tamu: Research and Challenges in Utilizing Seismic Data for Subsurface Characterization

Sabtu, 11 Maret 2023, Departemen Fisika mengadakan kuliah tamu dengan judul “Research and Challenges in Utilizing Seismic Data for Subsurface Characterization”, dengan pemateri Dr. Maman Hermana dari Universiti Teknologi PETRONAS (UTP) Malaysia. Dan dimoderatori oleh Mayang Bunga Puspita, S.Si., M.Eng..

Dalam kuliah tersebut, Dr. Maman mengungkapkan dengan dicanangkannya Net Zero Emmision, lambat laun eksplorasi Sumber Daya Alam bukan mengarah ke eksplorasi hidrokarbon lagi, namun akan beralih ke Sumber Daya Alam lain yang lebih bersih, seperti hydrogen.

Selain itu dengan adanya trend AI (Artificial Intellegence) saat ini, dengan bantuan Machine Learning, akan sangat dimungkinkan analisa data seismik dapat dilakukan secara lebih mudah dan cepat. Sebagaimana dibuktikan oleh Dr. Maman sendiri dalam penelitiannya, dengan melatih menggunakan data input dan output saja, Machine Learning sudah dapat memberikan output yang diinginkan, untuk data input yang baru.

Terlintas, kedua kondisi atas mengisyaratkan profesi Geoscientist akan tergerus oleh zaman.

Namun kenyataannya, menurut Dr. Maman, saat ini masih dibutuhkannya banyak pengambangan lebih lanjut, untuk mencapai eksplorasi Sumber Daya Alam yang lebih bersih tersebut, yang tidak lepas dari pengalaman eksplorasi hidrokarbon yang telah umum dilakukan.

Contohnya metode seismik. Yang mana sampai kuliah ini diadakan, masih belum ditemukannya metode seismik yang seperti apa dan pakem, yang langsung tepat untuk mengidentifikasikan adanya hydrogen, bahkan untuk hidrokarbon sendiri. Hal ini juga berarti, masih banyak parameter-parameter riil terkait data seismik, yang perlu diinputkan sebagai pertimbangan keputusan di versi Machine Learning-nya.

Artinya Geoscintist masih akan dibutuhkan, yaitu seperti sebagai pakar/ahli yang memberikan parameter input keputusan kompilasi Machine Learning. Atau sebagai enginer (teknisi), pengembang/produsen hardware alat-alat Geofisika, yang penggunaanya tidak hanya untuk eksplorasi hydrogen (atau semacamnya), juga sebagai alat mitigasi bencana dan perencanaan tata ruang kota/desa.

Kemudian harapan diselenggarakannya kuliah ini, peserta (khususnya mahasiswa Teknik Geofisika) dapat mengetahui potensi lapangan pekerjaan yang mereka hadapi kelak. Dan juga dapat semakin terjalinnya kolaborasi riset antara Departemen Fisika dan UTP.

Sedangkan untuk Departemen Fisika sendiri, akan sangat dimungkinkannya kolaborasi antar Program Studi, atau bahkan bekerja sama dengan AI Center UB, untuk mengembangkan software berbasis AI, khususnya penggunaan Machine Learning untuk analisa data seismik.

Bagi mahasiswa (atau calon mahasiswa) yang tertarik melakukan penelitian tersebut, dapat menawarkan diri dan bergabung dengan Prof. Drs. Ir. Adi Susilo, M.Si., Ph.D. atau Prof. Ir. Sukir Maryanto, S.Si., M.Si., Ph.D. sebagai pembimbing bidang Geofisika, dan Prof. Dr. Eng. Agus Naba, S.Si., M.T. sebagai pembimbing untuk Machine Learning-nya.

Lalu dikarenakan pengembangan software umumnya membutuhkan waktu dan dana yang tidak sedikit, penelitian dapat dilakukan secara bertahap, misalnya dimulai dari tingkat Sarjana sebagai Tugas Akhir, yang kemudian dapat dilanjutkan ke tingkat Master sebagai Tesis, sampai Doktor sebagai Disertasi. Yang mana dana penelitiannya dapat diperoleh melalui Hibah Doktor atau Profesor yang berupa beasiswa S1, S2, dan S3, dan meliputi keringanan/pembebasan UKT, dana penelitian, bantuan publikasi dan biaya hidup.

Dan selain AI Center UB, FMIPA sendiri memiliki laboratorium-laboratorium yang mendukung penelitian di atas. Yaitu Laboratorium Geofisika, Laboratorium Vulcano dan Geothermal, serta Komputasi dan Pemodelan.