Career Coaching: Tip Membuat CV dan Lulus Wawancara Kerja

Pada Sabtu, 20 Mei 2023, Departemen Fisika mengadakan kuliah tamu dengan judul “Tips to Make Your CV and Interview Stand Out”, dengan pemateri Dr. Ika Rahma Susilawati, S. Psi., M.Psi., yang menjabat sebagai Associate Assesor dari Experd Consulting, Jakarta, dan Maya Roselyn Oceanride, yang menjabat sebagai HR Recruitment Specialist di App Sinarmas Tjiwi Kimia.

Pengetahuan dalam membuat CV (Curriculum Vitae) dan wawancara kerja ini, sangatlah penting bagi mahasiswa. Sebab keduanya adalah pintu masuk ke dunia kerja, dan bukan sekedar bahan pelamar kerja memperkenalkan dirinya, tetapi juga sebagai alat recruiter mengukur kemampuan pelamar kerja terhadap bidang pekerjaan yang akan ditempati. 

Akan sangat disayangkan, jika mahasiswa yang telah memiliki ilmu dan keterampilan (skill) yang memadai, yang mereka dapatkan selama di bangku kuliah, tidak diterima kerja, hanya karena CV-nya yang tidak menarik atau nilai tes wawancara yang kurang.

Secara garis besar, CV digunakan sebagai bahan seleksi administrasi. Menurut Maya Roselyn Oceanride, adakalanya perusahaan besar, telah menggunakan software ATS (Applicant Tracking System) untuk melakukan scanning CV dalam tahap ini, untuk menyaring kandidat pelamar sesuai kebutuhan. Sehingga untuk melamar kerja, di instansi/perusahaan manapun, CV yang dikirimkan harus ATS friendly (terbaca software ATS), sederhana dan tidak perlu berformat yang macam-macam.

Kemudian, kedua pemateri juga menekankan, CV haruslah ‘jujur’ dan dapat menggambarkan kemampuan sebenarnya pemiliknya. Jika perlu disertakan bukti sebagai portofolio. Perekrut akan melakukan pemeriksaan terhadap apapun yang dituliskan di CV. Bahkan jika terdapat link media sosial, perekrut bisa jadi mengunjungi halaman media sosial pelamar yang bersangkutan tersebut, untuk mencocokkan kepribadian/karakter pelamar, terhadap posisi pekerjaan yang akan ditempati. Tentu akan berpotensial diskualifikasi, jika halaman media sosial pelamar berisi kekanak-kanakan (childish).

Oleh karena itu, pesan Maya Roselyn Oceanride, sebaiknya sejak dini media sosial digunakan sebagai personal branding. Yaitu dengan mengisinya, dengan posting atau konten yang berbobot dan mendukung keahlian di bidang yang dikuasai.

Selanjutnya, untuk tahap wawancara, Dr. Ika Rahma Susilawati, S. Psi., M.Psi. memberikan gambaran kepada mahasiswa, peserta kuliah tamu tentang bagaimana interview kerja itu dilaksanakan. Beliau juga memberikan arahan-arahan, mulai dari cara berpakaian, hingga tip-tip bagaimana memoles kekurangan diri menjadi positif, ketika kekurangan tersebut menjadi jawaban atas pertanyaan interviewer. Terutama terkait kedisiplinan waktu, Dr. Ika Rahma Susilawati, S. Psi., M.Psi. mewajibkan pelamar untuk datang sebelum waktu wawancara dimulai, bukan hanya agar tidak terlambat, tetapi agar pelamar dapat beradaptasi terlebih dahulu dengan suasana tempat wawancara.

Career Coaching adalah sebuah program kerja Departemen Fisika, yang ditujukan untuk mempersiapkan mahasiswanya menghadapi dunia kerja. Tidak hanya memberikan bekal informasi skill apa saja yang perlu dipersiapkan untuk terjun di dunia kerja, dari pakar/ahlinya langsung, program kerja ini juga berusaha memberikan informasi macam pekerjaan, posisi dan instansi/perusahaan yang dapat dimasuki.

Sehingga diharapkan dari kuliah tamu Career Coaching seperti ini, mahasiswa Departemen Fisika, semakin siap dalam menghadapi dunia kerja. Dan kuliah tamu ini ditutup dengan praktek wawancara kerja peserta kuliah, dengan kedua pemateri.